Thursday, June 30, 2022

4 Kesalahan Karir yang Sering Dilakukan Ketika Usia 30-an, Jangan Kebablasan, Yak!


Karir usia 30-an
Aku? Udah lewat banyak dari usia 30-an lah yang jelas. Tapi apa yang akan dibahas mengenai kesalahan karir yang sering dilakukan ketika memasuki kepala tiga. Sepertinya masih seru untuk dibagikan.

Ya, buat semacam pengingat aja. Jangan sampai kesalahan karir yang sering dilakukan di usia muda bakal disesali di kemudian hari.

Iya, ngerti, kerja memang untuk cari uang, berhak memanjakan diri. Tapi kan, semua ada batasnya. Semua yang berlebihan juga nggak bagus. Ah, ini mah, nggak usah dijelasin, pastinya Sahabat Desi's Corner sudah pada ngerti lah, ya.

Bayangan dunia kerja sewaktu masih sekolah dulu, kayaknya asyik banget, seru aja. Bisa beli yang di mau, mau makan apa aja, hayu. Teman ajak wara-wiri, oke.

Padahal setelah dijalani, kalau nggak tahan mental pastinya kantong bakal kebobolan. Apalagi yang kerjanya di daerah perkantoran. Pastinya gaya hidup jadi tuntutan, dan ujung-ujungnya jadi persaingan dan nggak sadar telah membuat kesalahan karir yang sering dilakukan saat usia 30-an ini menjadi terlihat lumrah.  

Padahal kesalahan karir yang sering dilakukan saat usia 30-an ini, akan membentuk karakter permanen ketika kita memasuki usia 40-an, yang kata orang banyak agak sulit untuk diubahnya lagi.

Nah, buat Sahabat Desi's Corner yang sekarang ada di usia 30-an. Jangan sampai melakukan kesalahan karir yang akan dibahas dalam artikel ini, ya.

Memang benar kalimat umum yang disadur dari hadis, "segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik". Dan seperti kata lagu dangdut Vetty Vera, baiknya semua Sedang-Sedang Saja (ketahuan jadulnya, dah).

Baca Juga: Cara Melatih Kesabaran Di Tempat Kerja

Kesalahan Karir yang Sering Dilakukan Di Usia 30-an

Pasti bertanya-tanya, kan, apa sih, kesalahan yang dibuat sampai harus hati-hati dalam bekerja?

Apakah itu salah dalam artian pekerjaan yang digeluti? Entah itu, salah paham dengan atasan, rekan kerja, tidak mau bekerjasama dalam tim, atau kesalahan lain yang merugikan perusahaan.

Sayangnya kesalahan karir yang sering dilakukan di usia 30-an di atas, bukanlah seperti yang sudah disebutkan itu, tapi yang lain.

Baca Juga: Usia 25 Tahun Versi Desi's Corner

Nah, ini dia empat kesalahan karir yang sering dilakukan saat usia 30-an:


Usia 30

1. Tidak merencanakan dan membuat cadangan keuangan untuk masa depan

Membeli barang dengan kualitas bagus memang tidak dilarang. Tapi jangan kebablasan juga, sampai akhirnya abai tidak memiliki cadangan keuangan pada saat usia 30-an.

Tidak semua barang berkualitas harus dibeli meski kita mampu. Sesuaikan dengan kebutuhan bukan keinginan. Nafsu harus dikendalikan, jangan jadi budaknya.

Kalau aku biasanya dulu waktu zaman kerja, barang yang ada harganya gitu, kayak tas, sepatu, jam tangan, yang durasi pemakaiannya bisa lama. Sama dengan perabot rumah tangga, beli sedikit mahal tapi awet.

Kalau tidak bisa memilah dan memilih mana yang prioritas atau dibutuhkan. Tidak peduli berapa besar gaji didapat dan naik setiap tahun belum lagi ditambah bonus, yang ada kita tidak punya simpanan.

Biasakan diri untuk menyisihkan di awal setiap menerima gaji. Dan menambah besaran simpanan jika mendapat bonus atau uang ekstra lainnya ke dalam tabungan.

Biaya hidup itu selalu naik, sayang. Jadi berinvestasi itu wajib. 
Kata Mamah, Jangan sampai berhutang sama orang.
Nasihat sederhana tapi artinya dalem.


2. Lupa "waktu bermain" karena asyik bekerja

Hidup untuk bekerja atau bekerja untuk hidup?

Menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup memang fitrah manusia. Tapi kalau jadi work alcoholic, itu sih, sama saja dzalim sama diri sendiri, karena kecanduan kerja berarti tidak bersosialisasi. 

Duh, jangan sampai kita tidak punya teman gara-gara kerja tidak ingat waktu. Kesehatan mental juga kan, perlu dijaga. Salah satu untuk menghindari burnout kerja, ya, dengan menghabiskan waktu bersama teman.

Seperti apa yang disampaikan oleh desainer produk Microsoft Michael Dorian Bach yang sekarang menjelang akhir usia 30-an, mengatakan kepada sebuah majalah, bahwa kita tidak boleh hanya bekerja! Buatlah kenangan. Semakin tua kita, semakin sulit untuk membuat hubungan yang bermakna. Pertahankan itu saat kita masih muda.

Kesalahan karir yang sering dilakukan di usia 30-an untuk kasus no. 2 ini sekarang makin banyak terjadi dan tidak disadari oleh si individu. Ini semua karena seseorang semakin mandiri dan memiliki impian tinggi yang ingin dicapai. Sehingga terlalu fokus bekerja.

3. Tunggu "siap" atau settle barulah memulai sebuah keluarga

Tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua atau kursus mengasah keterampilan mengasuh anak, itu semua didapat dari pengalaman.

Usia 30-an adalah waktu yang tepat untuk memiliki anak. Anak adalah penerus keluarga dan ladang pahala bagi orang tuanya kelak. Kan, tujuan menikah dalam agama salah satunya memang untuk memperbanyak keturunan.

Jangan sampai, paham mempunyai anak menjadi beban, mengganggu karir, dan bikin susah setelah menikah. Menjadi mindset yang ditanam bersama pasangan. 

Menunda memiliki anak karena takut atau tidak siap, baik secara mental atau materi tidak akan ada habisnya. Kalau salah satu pasangan kita tetap bekerja dan mempunyai penghasilan tetap, sebaiknya memiliki anak jangan ditunda.

Keputusan aku mempunyai anak pada usia 25 tahun, ternyata tepat. Alhamdulillah, sekarang Kakak sudah bisa menggantikan almarhum suami sebagai tulang punggung keluarga.


4. Tidak menikmati waktu

Kebiasaan buruk karir di Usia 30


Apalah arti kerja keras dan materi yang didapat jika tidak digunakan bersenang-senang dan memanjakan diri. Ya, semacam penghargaan untuk diri sendiri gitu. Menghargai atau mengapresiasi diri juga, kan, harus.

Waktu untuk bekerja dan bersenang-senang harus seimbang. Tidak pelit tapi juga tidak boros. Kongkow bareng teman pulang kerja makan empek-empek di perempatan jalan atau ngebakso adalah hal yang suka aku lakukan sepulang kerja dulu. Malah aku pernah lho, nonton ke bioskop sendirian. Waktu itu aku sengaja ambil cuti setengah hari pas kerjaan lagi nggak banyak.

Jadi, membuat anggaran dari penghasilan kita untuk travelling, menonton, atau makan di restoran favorit, nggak ada salahnya. Kan, menghargai jerih payah sendiri juga wajib.

Tapi, semua anggaran itu dibuat setelah menyisihkan pendapatan untuk menabung, membayar cicilan, kebutuhan sehari-hari, dan dana darurat, ya. Jangan lebih besar pasak daripada tiang.


Penutup

Lupa waktu dan kurang mawas diri membuat hidup berimbang terkadang sulit didapat. Seringnya kebablasan terus jadi kebiasaan, deh.

Aku termasuk pernah melalui masa-masa dua poin yang sudah disebut di atas. Jangan telat sadar atas kesalahan karir yang sering dilakukan di usia 30-an, yak, Sahabat Desi's Corner.

Pastikan kehidupan usia-30 an kita tetap bahagia, baik karir, sosialisasi, dan juga kehidupan berkeluarga. Nikmati semua dalam batas kewajaran.

Segitu dulu, ya, tulisannya. Salam bahagia selalu, juga sehat badan serta jiwa.

No comments:

Post a Comment