Namanya juga kerja, nggak selalu mulus dalam menjalankan peran kita sebagai seorang karyawan. Oleh sebab itulah kita perlu melatih kesabaran di tempat kerja, agar suasana dan lingkungan kantor tidak terkontaminasi dengan aura panas karena emosi.
Kerja puluhan tahun, banyak mengalami pasang surut emosi. Tapi seiring bertambahnya usia, emosi bisa diredam sedikit. Maklum emosi jiwa nggak bisa hilang seratus persen.
Sudahanlah tekanan kerja ditambah tekanan hidup, pastinya ujian kesabaran nggak pernah berhenti menyapa. Dadakan malah datangnya. Jadi setiap waktu wajib siap sedia, siaga, stand by kayak para suami yang jagain istrinya kalau mau melahirkan.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Trauma Psikologis
Beruntunglah kita punya pegangan. Kalau nggak ingat agama dan Tuhan, mungkin kita nggak akan bisa melatih kesabaran di tempat kerja.
Sebagai muslim, siapa lagi sih, yang buat dijadikan panutan selain Nabi tercinta yaitu Rasulullah shalallahu alaihi wa salam. Beliau adalah rujukan segala sikap dan perilaku yang harus ditiru buat kita menjalankan hidup ini.
Jangan ditanya lagi cobaan dan ujian beliau. Kita mah, baru di kantor aja udah stres. Nah, Rasul sepanjang hidupnya, sabar tiada henti. Sudahlah menderita yatim piatu dari kecil sampai mendapati kekejaman kaum Kafirun selama masa dakwahnya.
Mengikuti jejak Rasulullah dalam hal bersabar. Sudah sepatutnya kita coba untuk melatih kesabaran di tempat kerja, rumah atau di tempat lainnya. Pokoknya dimana langit dijunjung disitulah kesabaran harus dijaga. Wkwk.
Dulu waktu zaman masih "nguli", jujur ya, sabar memang peer terbesar, terberat, meski nggak setiap hari levelnya lima ke atas. Tapi lumayan urut dada.
Agar tingkat kesabaran yang aku alami tidak terjadi dengan para Sahabat Desi's Corner. Agama kita Islam, memang telah menjadikan bahwa solusi terbaik dari semua keruwetan dalam menjalani kehidupan ini, khususnya di tempat kerja atau kantor, adalah bersabar dengan menyerahkan segala urusan dan percaya kepada-Nya bahwa semua akan berlalu dan teratasi.
Seperti firman Allah di bawah ini yang ditujukan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam:
Beruntunglah kita punya pegangan. Kalau nggak ingat agama dan Tuhan, mungkin kita nggak akan bisa melatih kesabaran di tempat kerja.
Sebagai muslim, siapa lagi sih, yang buat dijadikan panutan selain Nabi tercinta yaitu Rasulullah shalallahu alaihi wa salam. Beliau adalah rujukan segala sikap dan perilaku yang harus ditiru buat kita menjalankan hidup ini.
Jangan ditanya lagi cobaan dan ujian beliau. Kita mah, baru di kantor aja udah stres. Nah, Rasul sepanjang hidupnya, sabar tiada henti. Sudahlah menderita yatim piatu dari kecil sampai mendapati kekejaman kaum Kafirun selama masa dakwahnya.
Mengikuti jejak Rasulullah dalam hal bersabar. Sudah sepatutnya kita coba untuk melatih kesabaran di tempat kerja, rumah atau di tempat lainnya. Pokoknya dimana langit dijunjung disitulah kesabaran harus dijaga. Wkwk.
Dulu waktu zaman masih "nguli", jujur ya, sabar memang peer terbesar, terberat, meski nggak setiap hari levelnya lima ke atas. Tapi lumayan urut dada.
Agar tingkat kesabaran yang aku alami tidak terjadi dengan para Sahabat Desi's Corner. Agama kita Islam, memang telah menjadikan bahwa solusi terbaik dari semua keruwetan dalam menjalani kehidupan ini, khususnya di tempat kerja atau kantor, adalah bersabar dengan menyerahkan segala urusan dan percaya kepada-Nya bahwa semua akan berlalu dan teratasi.
Seperti firman Allah di bawah ini yang ditujukan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam:
Dan bersabarlah wahai Muhammad, dan kesabaranmu tidak lain hanyalah karena Allah. Dan janganlah kamu bersedih hati atas mereka dan janganlah kamu bersedih hati atas apa yang mereka persekongkolan. (Surat Nahl:127)Tuh! Kalau Allah sudah bilang seperti surat di atas. Terus masa kita nggak bisa begitu juga.
Hidup senang sama diminta bersabar pas di kantor, kayaknya banyakan senangnya, deh. Apalagi kalau pas gajian, emosi teredam sampai tengkurep. Wkwk.
Nah, ini ada 5 cara melatih kesabaran di tempat kerja atau kantor menurut Islam:
1. Fokus
Kita diminta mencoba untuk fokus sebagai alat melatih kesabaran di tempat kerja. Dengan fokus pada tugas alias menenggelamkan diri dengan pekerjaan, maka emosi yang dirasa dapat diredam.Daripada mikirin hal- hal negatif yang buat hati nelangsa. Coba deh, fokus dengan semua hal yang buat kita bahagia.
Mungkin mendengarkan musik, membaca, menulis, atau melihat medsos pada jam istirahat. Memfokuskan diri pada kegiatan ini juga dapat menyingkirkan emosi.
2. Santai sejenak dan tarik nafas dalam-dalam
Ketika emosi rasanya ingin pecah sudah sampai ke ubun-ubun. Coba luangkan waktu dan rileks selama beberapa menit, tarik nafas dalam-dalam perlahan agar tidak lepas kendali dan marah di hadapan teman kerja. Jangan sampai kita lepas kendali lalu mengatakan sesuatu yang nantinya dapat disesali.Dulu aku waktu masih kerja, salah satu untuk melatih kesabaran di kantor adalah mengasingkan diri sejenak ke toilet atau rooftop gitu. Ngomong sendiri, nasehatin diri, kayak konsultasi tanya jawab gitu.
Kadang kalau emosinya lagi memuncak banget, ujung-ujungnya nangis. Enaknya sih, teriak. Apa daya meski di rooftop dan berisik sama suara mesin produksi, tetap aja takut orang-orang denger.
Baca Juga: 5 Manfaat Self Talk Bikin Mental Sehat
Boleh nih, dipraktikan kalau kita lagi merasa marah pada salah satu teman di kantor. Coba deh, untuk menempatkan diri berada di posisi teman kita itu.
Tunjukkan empati bahwa sebenarnya bisa saja mereka juga sedang mengalami beberapa masalah pribadi yang mungkin lebih buruk dari yang sedang kamu hadapi.
Untuk cara ketiga ini, kalau aku seringnya jadi over thinker, malah nggak jarang menjadi pemakluman atas kesalahan yang dibuat teman itu. Mungkin akunya yang terlalu perasa. Wkwk.
Emang ya, arti secukupnya alias sedang-sedang saja atau jangan berlebih kudu diterapkan di segala tempat, situasi, dan kondisi.
Atau bisa juga disenyumin aja pas dia lagi ngomong, berat memang untuk bisa cuek. Tapi, coba belajarlah untuk mengelola emosi sehingga akhirnya kita mampu mengendalikannya dalam situasi seperti itu. Practice makes perfect.
Sekadar mengingatkan diri bahwa Islam selalu menganjurkan kesabaran dan toleransi di antara sesama Muslim agar saling memaafkan dan melupakan.
Seperti dalam firman Allah berikut:
3. Menempatkan diri berada pada posisi orang lain
Sudah coba cara ketiga ini untuk melatih kesabaran di tempat kerja?Boleh nih, dipraktikan kalau kita lagi merasa marah pada salah satu teman di kantor. Coba deh, untuk menempatkan diri berada di posisi teman kita itu.
Tunjukkan empati bahwa sebenarnya bisa saja mereka juga sedang mengalami beberapa masalah pribadi yang mungkin lebih buruk dari yang sedang kamu hadapi.
Untuk cara ketiga ini, kalau aku seringnya jadi over thinker, malah nggak jarang menjadi pemakluman atas kesalahan yang dibuat teman itu. Mungkin akunya yang terlalu perasa. Wkwk.
Emang ya, arti secukupnya alias sedang-sedang saja atau jangan berlebih kudu diterapkan di segala tempat, situasi, dan kondisi.
4. Memanage emosi
Setiap kali kita merasa bahwa salah satu teman atau seseorang sedang memancing emosi kita, misal melalui percakapan. Cobalah emosi kita diredam dengan mengalihkan percakapan itu, jangan dibalas dan malah memancing perdebatan.Atau bisa juga disenyumin aja pas dia lagi ngomong, berat memang untuk bisa cuek. Tapi, coba belajarlah untuk mengelola emosi sehingga akhirnya kita mampu mengendalikannya dalam situasi seperti itu. Practice makes perfect.
Kalau aku meski panas, biasa coba ngeloyor pergi menjauh. Daripada nanti ikut balas ngoceh, kan, ya?
Tapi asli memang berat banget, ninggalin sesuatu yang lagi panas-panasnya. Kalau gorengan, panas, enak. Lha, ini dada kayak dipanggang belum dibalik disuruh pergi.
5. Mengingat Allah
Jika salah satu cara melatih kesabaran di tempat kerja di atas belum berhasil dan belum kena di hati. Coba pikirkan dan renungkan, sebenarnya apa yang diinginkan Allah ketika kita ditempatkan di situasi seperti itu.Sekadar mengingatkan diri bahwa Islam selalu menganjurkan kesabaran dan toleransi di antara sesama Muslim agar saling memaafkan dan melupakan.
Seperti dalam firman Allah berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Surat Baqarah:153)Mungkin nggak ya, yang dimaksud untuk melatih kesabaran di kantor ini, semacam muhasabah diri? Bukan hanya sekadar berdzikir?
Baca Juga: Saat Ikhtiar dan Doa Tidak Sejalan Dengan Takdir
Kalau Sahabat Desi's Corner, punya cara sendiri buat melatih kesabaran di tempat kerja kayak gimana? Boleh dong, bagi-bagi rahasianya.
Kalau Sahabat Desi's Corner, punya cara sendiri buat melatih kesabaran di tempat kerja kayak gimana? Boleh dong, bagi-bagi rahasianya.
kalau semua rekan kerja juga melakukan kelima cara, in sha Allaah lingkungan kerja sangat amant menyengkan dan positif ya, mb. tapi namanya juga manusia, beda-beda. Alhamdulillah selama kerja dulu, lingkungan ku positif. jadi lebih fokus ke tugas.
ReplyDeleteSaya pernah di posisi sangat tidak nyaman di suatu pekerjaan. Salah satu cara yang saya gunakan untuk bertahan sebelum mendapat pekerjaan lain adalah dengan mengingat keluarga yang butuh transferan saat awal bulan
ReplyDeleteYaah aku orangnya ga sabar sih, bos aja pernah ku lawan.. Tapi abis tuh aku minta maaf juga, nasib bawahan mbaak. Nah hikmahnya setelah itu ga ada lagi drama ditempat kerja. Karena orang pada keder kali ya wkwk
ReplyDeleteBiasanya mencari kenyamanan sih kalau menemukan tantangan dalam bekerja. yang jelas berjalan sesuai aturan saja dan kudu pinter manage emosi memang
ReplyDeleteNo 5 yg utama kayaknya ya Mba, klo kita ingat Allah jdi lebih mudah meredam emosi dan jadi bersabar. Ga cuma di kantor pun, dirumah pun bsa nahan emosi ke anak2
ReplyDeleteKalau sedang emosi, opsi yang terakhir ini yang paling bisa meredam. Suka mengingat hadits yang kira-kira isinya begini, alangkah indahnya perkara orang mukmin, kalau diberi kesenangan dia bersyukur, kalau diberi kesulitan dia bersabar
ReplyDeleteNomor 5 penting si, kalau pas jam sholat mending berhenti sejenak karena emang bikin mood booster gitu.
ReplyDeleteAh setuju banget dengan poin ke lima mba. Ketika Allah oriented semuanya jadi lebih ringan ya mba
ReplyDeletePernah ngalamin sesuatu yang benar-benar menguras emosi di tempat ngajar.
ReplyDeleteTapi karena sudah berlarut-larut dan berlebihan, akhirnya saya cuekin
Gimana ya mbak kalau punya atasan yang toxic banget. Nggak cuma satu orang yang bilang, hampir semuanya. Bikin males kerja juga lho ini.
ReplyDeleteAku dulu salah satunya memang bener merenung dan biasanaya sih aku lari ke pantai menikmati senja. Kalo ada kawan deket kadang ngobrol sama mereka. Tukar pikiran satu lagi membaca buku
ReplyDelete