Tahu steak, kan? Makanan western yang harganya mahal. Aku biasa makan, lho. Tenang, ini steak ramah kantong dan nggak bikin dompet jebol, kok.
Jadi ceritanya, aku dan suami termasuk orang yang suka kulineran. Dalam satu bulan minimal satu kali, kami pergi mengunjungi tempat makan.
Bahkan bisa seminggu dua kali kulineran, kalau aku lagi malas masak.
Lokasi kulineran kami bukan tempat yang jauh atau yang mahal. Dalam kota juga, kan, sekarang banyak tempat makan yang enak.
Jelas, mah, buat kita, harga makanannya cukup dengan budget suami.
Kenapa budget suami? Soalnya kalau kulineran pakai budget jajan dari dia ☺
Lokasi Strategis
Mungkin buat sebagian orang sudah familiar dengan tempat makan steak ini.
Warung steak yang cabangnya sudah gampang ditemui di berbagai kota. Termasuk Bekasi.
Waroeng Steak and Shake ini ada di jalan utama Kota Bekasi. Pinggir jalan besar. Jadi kalau naik kendaraan umum, gampang.
Lokasinya yang strategis. Bikin gampang yang mau mampir ke sini.
Naik aja kendaraan yang mau ke arah terminal. Soalnya semua kendaraan yang ke arah terminal, melewati warung steak ini.
Sebelum tiba di lokasi, kendaraan bakal melewati beberapa bank. Seperti bank CIMB Niaga di sebelah kiri sahabat Desi's naik angkot.
Bank BNI di sebelah kanan. Lalu setelah melewati minimarket. Nggak berapa lama di sebelah kiri jalan ada Bank Mandiri.
Nah, sahabat Desi's corner turun di Bank Mandiri tersebut. Terus tinggal nyebrang. Sampai, deh, di lokasi.
Tapi, kalau sahabat Desi's corner dari arah terminal. Nggak ada angkot untuk sampai di Waroeng Steak itu. Meskipun jalan dapat dilalui secara dua arah.
Tapi sahabat bisa naik bajaj untuk sampai di lokasi. Kira-kira sepuluh ribu rupiahan abang bajajnya mau, kok.
Soalnya dari terminal, tempat makannya udah nggak jauh. Nggak sampai sepuluh menit dari terminal.
Tapi, ya lebih gampang naik layanan kendaraan online. Tinggal order kendaraan, duduk manis, nikmati perjalanan, sampai, deh, di warungnya.
Tempat tinggalku nggak seberapa jauh dari Waroeng Steak and Shake ini. Kurang lebih dua puluh menitan, deh, untuk sampai di lokasi.
Kalau sahabat nanti ada yang mampir makan ke sini. Kontak-kontakan, ya. Kita atur janji supaya bisa ketemuan.
Kita nongki cantik di Waroeng Steak and Shake yang baru buka tengah hari ini nanti.
Tenang, kita nongkinya nggak sampai warung tutup pukul sembilan malam, kok.
Pilihan Tempat Duduk
Lahan parkirnya nggak seberapa luas. Mungkin cuma enam bisa menampung enam kendaraan roda empat saja.
Sedang untuk kendaraan roda, lumayan cukup banyak.
Tapi, dengan kondisi parkiran yang tidak terlalu banyak. Membuat pengunjung yang datang. Menggunakan roda dua. Meskipun begitu tempatnya selalu ramai.
Waroeng Steak baru buka kembali belum lama ini. Dikarenakan adanya pemberlakuan PSBB di kota kami.
Dengan pemberlakuan protokol kesehatan. Tempat makan steak murah meriah ini mulai didatangi pengunjung.
Tempat makannya enak. Sahabat Desi's corner boleh pilih tempat sesuka hati.
Di bagian teras depan cukup nyaman. Sahabat Desi's corner bisa melihat kendaraan berlalu lalang di jalan raya depan warung tersebut.
Sebelum masuk ke bagian dalam. Sahabat Desi's corner harus mengambil daftar menu dulu.
Daftar menu tersebut diletakkan di sebuah meja. Di atas meja tersebut juga beberapa pulpen dan nota.
Sahabat tinggal pilih tempat duduk. Di bagian dalam dengan ruangan berkaca tembus pandang. Atau ruangan bagian dalam tanpa kaca.
Ruangan di dalam kaca adalah ruangan ber-AC. Cocok untuk pengunjung yang membawa anak-anak. Tidak ada asap rokok di ruangan itu. Nyaman.
Setelah duduk di tempat yang dipilih. Barulah sahabat Desi's corner memilih menu dan menuliskannya di atas nota.
Kemudian, panggil Mas-Mas Pelayan untuk menghitung jumlah harga dari menu yang dipesan.
He eh, Mas-Mas. Di tempat makan ini, semua pegawainya nggak ada Mbak-Mbak.
Nanti setelah Mas Pelayan selesai menghitung jumlah pesanan. Sahabat, diminta untuk langsung transaksi di kasir.
Baru, deh, nota pesanan sahabat dioper ke chef yang ada di belakang kasir.
Iya, kita bisa melihat dapurnya langsung. Melihat mereka memasak menu-menu pesanan pengunjung.
Sambil menunggu pesanan datang. Sahabat bisa melihat-lihat sekeliling tempat makan.
Sederhana, nggak terlalu luas juga. Dari bagian dalam kaca. Mata bisa lebih leluasa berkeliling menjelajah setiap sudut ruangan.
Tanaman merambat di tembok pembatas yang tingginya hanya setengah meter.
Nggak banyak pepohonan hijau. Mungkin karena keterbatasan lahan. Tapi bisa saja, sih, ditambah pohon gantung di bagian samping. Biar tambah asri aja.
Di dinding ruangan bagian dalam ini juga. Sahabat akan melihat hiasan dinding berukuran besar. Menurutku jadi menarik ruangan itu.
Malah, ada bingkai yang besarnya hampir menyentuh lantai. Gambarnya cocok untuk anak-anak millenial yang suka berswa foto.
Waroeng Steak Ramah Kantong
Menurutku menu yang dihidangkan di sini lumayan bikin lidah bergoyang.
Kakak kalau datang ke sini, paling suka order chicken double siram keju leleh. Untuk minumnya dia pilih milkshake. Entah itu milkshake vanilla atau strawberry. Pilihannya ada di dua itu.
Foto: Chicken Double
Sedang suami, paling suka order creamy fish atau fish grill. Tapi kalau order dua jenis menu berbahan dasar ikan tuna ini. Sukanya jarang dapat. Akhirnya kalau nggak kebagian. Order double chicken kayak kakak, deh. Tapi nggak disiram saus keju.
Aku? Aku, mah, orangnya nggak konsisten. Sukanya menjelajah banyak menu. Biar nggak penasaran.
Spaghetti, calamari, chicken drumstick, rice box, black pepper steak. Tapi yang menu yang sering dipesan olehku adalah chicken cordon bleu.
Menu si chicken alias cordon bleu ini bikin nagih. Bentuknya seperti crocket. Tapi isinya… beuh, nggak nahan.
Irisan keju dan irisan daging digulung dengan fillet daging ayam. Terus disiram saus steak. Taburi lada dan cocol sedikit saus sambal.
Ah, tarik, mang! Jangan kasih kendor, tuh, lidah. Goyang terus!
Satu porsi memang cuma berisi dua potong. Tapi kenyangnya puol! Kan, ada sayuran pendampingnya gitu. Seperti kentang, wortel, kacang polong.
Aku, mah, minumnya cuma lemon tea. Katanya perasan jeruk lemon dalam air teh. Bisa buat menetralkan lemak yang baru saja dimakan.
Buat sahabat yang mau coba steak sirloin atau tenderloinnya juga boleh.
Ada dua pilihan untuk menu tersebut. Yaitu berbaham daging sapi lokal atau impor.
Bedanya cuma diharga, kok. Soal rasa buatku lokal dan impor sebelas dua belas.
Tahu nggak, berapa suami harus mengeluarkan kertas berharga dari kantongnya?
Nggak sampai dua ratus ribu. Malah kadang kalau aku pesannya single chicken dengan saus biasa. Suami ngeluarin kertas merahnya cuma satu lembar. Tapi ditambah kertas biru satu lembar.
Baca Juga : Bungkuuus
Cocok Untuk Semua Kalangan
Nenek, kakek, ibu, bapak, anak, muda-mudi. Semua cocok datang ke tempat ini.
Pokoknya lintas generasi, lintas masa, lintas usia. Tanpa batas.
Menurutku, susah, lho, membuat tempat makan yang bisa untuk semua kalangan.
Kerenlah Waroeng Steak and Shake ini. Pantas aja nggak pernah sepi pengunjung. Bidik sasaran marketnya jitu.
Aku suka mengunjungi tempat makan ini biasa di sore hari. Walaupun siang hari pernah juga datang ke sini untuk makan siang yang terlewat sedikit.
Pengunjung yang datang sore hari berbeda dengan siang hari.
Kalau siang hari biasanya, pengunjung yang datang adalah para pegawai kantoran.
Maklum saja, lokasinya memang dekat dengan kantor pemerintahan dan bank.
Pada sore hari barulah keluarga yang datang. Atau pasangan muda-mudi.
Kalau aku, sih, lebih pilih siang hari. Soalnya pas buat makan siang. Jadi makan siangnya nggak pakai nasi. Diet gitu ceritanya.
Siang hari juga nggak terlalu ramai. Nggak ada anak-anak pula. Cuma suara kendaraan aja yang terdengar. Itu juga kalau duduknya di luar ruangan berkaca atau teras depan.
Sahabat Desi's corner bebas mau datang kesini kapan saja. Kecuali bulan puasa. Bulan padat di mana orang-orang lebih banyak berbuka puasa di luar.
Sahabat kalau mau datang ke warung ini di bulan puasa. Harus reservasi dulu paling nggak dua hari sebelumnya.
Mungkin karena faktor harga. Sehingga selalu fully booked kalau di bulan istimewa bagi umat muslim ini.
Jadi, bagaimana? Apakah sahabat Desi's corner mau mencoba? Mencoba steak ramah kantong dan Nggak bikin dompet jebol ini?
Alamat Waroeng Steak and Shake:
Jl. Ir. H. Juanda Bekasi
No. 189, Bekasi Timur 17111
Review kita sama mba. Saya review lokasi yang di Bandung. Betul banget ini mba. WS ini tempat favorit saya dan suami buat makan steak yang ramah di kantong. Enak dan nyaman
ReplyDeleteTos, ah. Berarti tempatnya emang rekomen. Makan steak ala² barat tapi kantong nggak teriak². ::)
DeleteKalau ke Jogja kami suka dengan menu ini
ReplyDeleteKeren emang WS ini. Cabangnya banyak. Dimana² ada.
DeleteWah chicken double nya menggiurkan banget!
ReplyDeleteHe eh, cryspi banget, tuh, Mbak Mulya rasanya. Favorit kakak, tuh.
DeleteAku seneng mba kalau ke WS ada tempat sholatnya, jadi tenang kalau masuk jam sholat. Cuma udah lama si gak ke WS lagi.
ReplyDeleteIya, betul. Tempat makan klo ada buat kita sholat jadi tambah nyaman dan tenang. Salah satu unsur bisa menikmati steak :)
Deleteaaah WS favoritkuuuu. selain tempat makan, WS juga bersaksi untuk banyak kisah (buat aku) wkwkwk
ReplyDeleteJiaaah, ada yang muter memori lama pas inget WS heuheu
DeletePinisirin sekali :) seumur-umur belum pernah makan steak.. haha
ReplyDeleteayo pak yonal dicoba, enak banget deh
Deletebuat keluarga harganya ramah kantong pokoknya
Nah, pak Yonal. Latihan dulu makan steak buatan Indonesia sebelum coba makan di negara barat sana. Mbak Novia udah kasih rekomen, tuh. Heuheu
Delete