Tuesday, November 23, 2021

Puasa Ngeblog Karena Pindah ke Lain Hati Menulis ala Jurnalistik


Akutu puasa ngeblog kurang lebih dua bulanan gitu. Puasa ngeblog bukan berarti berhenti menulis. Masih tetap nulis, kok. Tapi ya gitu, nulisnya pindah ke lain hati alias coba tulisan jenis baru sekaligus platform baru. 

Aku puasa ngeblog juga ada alasannya, kok. Serius, deh, malahan dua rius, nih. Meski akhirnya ngomong sama diri sendiri. Kemana konsisten yang dijanjikan saat awal ngeblog dulu?

Ternyata in-konsistennya karena penyakit lama menulis terulang lagi. Aku tuh, gampang banget pindah ke lain hatinya. Bukannya nggak puas dengan hasil tulisan di blog atau lelah karena ekspektasi yang tak kunjung tercapai.

Kalau dari hasil MCUB (Medical Check Up Blog), sepertinya aku bisa menyimpulkan sebab, alasan, big why, ngeles, lari, dan semacamnya dari rutinitas ngeblog.

Baca Juga:   

Kenapa Menulis di Blog? Simak 9 Alasan Ngeblog Ala Desi's Corner


Ini penyebab puasa ngeblog sampai akhirnya pindah ke lain hati:

1. Domain blog belum pulih

Pelajaran buat aku yang baru belajar ngeblog terus tergiur dengan harga domain murah. Alhasil dari konsultasi dengan Coach Marita dan teman-teman di Blogspedia.

Saran mereka katanya lebih baik untuk tidak diperpanjang karena domain yang didapat itu jatuhnya ilegal.

Ya masa, aku berbagi cerita tapi sarananya ada yang nggak halal? Aku kan, jadi takut gitu.

Jadi aja, aku nggak semangat nulis di blog lagi yang berakhir jadi puasa ngebog, deh.

Kejadian ini kualami kira-kira bulan Maret atau April gitu. Dan akhirnya aku memutuskan untuk mengganti nama domain dari desinoviany.com menjadi inirumahtangga.com. 

Penggantian nama domain disebabkan, domain lama tidak dapat dipulihkan kembali karena sudah ada yang mengambil.   

2. Nggak dapat job

Imbas dari domain yang belum pulih menyebabkan aku susah dapat job. Padahal waktu itu aku lagi semangat-semangatnya ngeblog.

Sudah mulai menghasilkan cuan dari blog desinoviany.com itu. Sekarang, jadi pupus, deh.

Alhamdulillah, perlahan job mulai dapat lagi walau belum rutin. Tapi, seenggaknya nama blog baruku mulai merambah ke dunia content writer dan dikenal walau baru seujung kuku. 

3. Pindah ke lain hati

Ada kesempatan yang datang untuk belajar menulis gaya lain. Yaitu jurnalistik.

Akhir September 2021, aku mengikuti kelas jurnalistik yang diadakan oleh Promedia selama satu minggu.

Nah, sekarang ini aku sudah bergabung dengan salah satu portal berita tersebut.

Target menulis artikel perhari yang lumayan padat, membuat aku akhirnya puasa ngeblog.

Ini juga menulis di blog lagi seperti asing. Banyak lupa cara menulis yang harus sesuai kaidah SEO.

Kayaknya harus buka contekan, deh.

Sebentar yak, Rembo bunyi mulu nih, ngajak main.

4. Lelah

Lelah karena belum terbiasa dengan menulis di bidang baru dan belum bisa mengatur waktu dengan baik. 

Menulis ala Jurnalistik dengan Segala Persyaratannya


Hampir dua bulan menulis di portal web berita tapi belum ada satu bulan pun aku mencapai target tulisan.

Harusnya kalau mengikuti peraturan kan, satu hari menulis artikel sebanyak 10. Tapi minimal boleh lah, menulis 7 artikel.

Dengan jumlah hari kerja Senin - Sabtu dan 8 jam kerja. Kalau di total mengikuti minimal artikel yang harus dikirim, berarti per bulan aku seharusnya sudah mencapai kurang lebih 7 x 24 = 168 artikel.

Jumlah artikel tersebut kalau dicapai dalam waktu tiga bulan. Aku berhak mendapatkan sertifikat kelulusan dan mendapat kartu pers.

Apa daya, meski biasa menulis di blog dengan minimal 800 - 1200 kata. Tapi untuk menghasilkan artikel sebanyak 7 artikel per hari, aku nggak sanggup.

Padahal sudah dibantu dengan menulis artikel rutin yaitu prakiraan cuaca. Meski pada praktiknya, menulis tentang cuaca pun aku sering bingung karena setiap tulisan yang dihasilkan tidak boleh melebihi 30% dari hasil duplicate checker.

Keterbatasan sumber berita buat aku yang pemula baru terjun ke dunia jurnalistik juga penyebab kesulitan mencapai target artikel per hari.

Kadang hampir setengah hari aku riset mencari sumber berita. Akhirnya setelah mendapat berita, akunya lelah sebelum mulai menulis.

Memang baru mau dua bulan aku bergabung dengan urbanjabar.com. Usaha juga belum maksimal karena masih meraba seluk-beluk dunia jurnalistik.

Beruntung Pimrednya baik dan bantu banget ke para content creatornya dengan memberi keyword untuk menulis artikel. Sedikitnya aku dapat titik terang ide buat menulis, deh.

Jujur, aku jatuh bangun karena perbedaan antara menulis di blog dan portal web berita ini. Tapi aku nggak mau melewati kesempatan ladang ilmu baru yang sudah kudapat.

Sekarang aku sedang mengatur waktu agar puasa ngeblog yang kulakukan ini tidak berkepanjangan. Dan diharapkan aku bisa mengimbangi dengan medan baru yaitu menulis ala jurnalistik gitu.

Semoga artikel selanjutnya aku berkesempatan menulis tentang pengalamanku di dunia baru yang sedang kujalani ini.




No comments:

Post a Comment