Thursday, June 10, 2021

7 Tips Sebelum Pergi ke RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo



Tips sebelum pergi ke RSUPN Cipto

Hai Sahabat Desi's Corner! Tulisan kali ini aku mau berbagi tips sebelum pergi ke RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Karena berobat ke rumah sakit Cipto bukan seperti berobat ke klinik atau rumah sakit daerah yang mungkin lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal kita.

Luas bangunan RSCM berkisar 300 ribu meter persegi. Dan jarang kalau berkunjung ke RSCM itu cuma ke satu tempat. Bahkan sepengalamanku setahun lebih mondar-mandir ke RSCM, pulangnya aja bisa sore. Jarang tuh, kelar urusan di RSUPN Cipto ini sampai tengah hari.

Mana lokasi dari poli, instalasi farmasi, radiologi, biopsi, dan lainnya nggak ada yang dekat. Ditambah harus antri pula. Maka di sini kita perlu mempersiapkan "senjata" untuk bertempur kalau kita mengantar berobat anggota keluarga ke RSCM.

Apa sajakah yang harus dipersiapkan sebelum pergi ke RSCM? Ya udah, di sini aja dulu, simak sampai tuntas bacanya yak yak.

Berikut 7 Tips Sebelum Pergi ke RSUPN Dr. Cipto:

1. Cek Poli Tujuan, Apakah Bisa Daftar Secara Online?

Aku ada pengalaman tentang poin satu ini. Ceritanya aku, kan, keenakan libur dan nggak ke rumah sakit sebulan lamanya. Terus aku kelupaan untuk daftar di RSCM Online. Beneran aku merasa deg-deg-an kalau-kalau Papap nggak dapat kuota berobat.

Seandainya aku mendaftar online untuk kontrol Hematologi, pasti Papap udah nggak kebagian kuota di minggu pertama bulan Juni ini. Secara poli Hematologi kudu daftar dua minggu sebelum kontrol. Meski di peraturan daftar online adalah H-2.

Awal Bulan Juni ini, Papap dirujuk untuk konsultasi ke poli Radioterapi dari poli Hematologi. Saran dokter Hematologi setelah melihat hasil CT Scan Papap. Kemoterapi yang sudah dijalani selama enam bulan, ternyata belum memusnahkan LNH (Limfoma Non Hodgkin) yang ada di area sinonasal (hidung) Papap.

Salah aku tidak menanyakan ke petugas RSCM tentang alur pelayanan radioterapi sebelum liburan. Apakah bisa daftar online? Apakah ada hari khusus untuk pendaftaran pasien baru? Atau adakah pembatasan jumlah kuota?

Seharusnya waktu menjelang sore di Cipto tidak dijadikan alasan untuk menanyakan semua pertanyaan di atas. Alhasil, pas sudah waktunya kontrol. Aku repot sendiri. Grasak-grusuk mencari cara untuk daftar online menggunakan web RSCM Online.

Kadang penggunaan nama poli di web RSCM ada singkatan yang aku nggak tahu. Seperti waktu daftar online ke Poli Jantung. Di web RSCM Online disingkat menjadi PJT-Poliklinik di antara nama-nama poli rawat jalan (URJT). Sampai aus nih jari, nggak bakalan ketemu yang namanya Poli Jantung.

Bayangkan tanggal 3 Juni mau kontrol, tanggal 1 baru cari cara buat daftar ke poli Radioterapi. Ketar-ketir aku sebetulnya, takut nggak kebagian kuota. Mata dan jariku sampai juling cari informasi tentang alur pelayanan radioterapi ini. Googling sana, browsing sini, nggak dapet-dapet.

Waktu yang mepet membuatku mengambil keputusan untuk datang langsung ke Cipto. Pahit-pahitnya sih, kalau nggak bisa daftar langsung ditempat berarti ya, berarti cuma cari informasi.



7 tips sebelum pergi ke RSCM

2. Membuat Rekomendasi Surat dari Dinkes

Rekomendasi Dinkes dibutuhkan sebagai bukti bahwa pasien yang menggunakan Jamkesda sudah mendapat persetujuan dari kota asal untuk berobat di rumah sakit rujukan.

Dinkes biasa kubuat satu hari sebelum pergi ke RSCM. Meski aku berspekulasi bisa atau tidaknya daftar di Poli Radioterapi ditempat. Memegang surat Dinkes tidak ada ruginya. Kalau nggak bisa daftar, ya, nggak usah dipakai surat Dinkesnya. Dan kalau ternyata bisa daftar ditempat, itu berarti aku aman. Soalnya pengajuan surat Dinkes lumayan makan waktu, meski di hari yang sama.

Baca Juga: Cara Daftar di RSCM Online Ke Poli Jantung Menggunakan Jamkesda

3. Menyiapkan Berkas yang Akan Dibawa

Siapkan semua berkas kelengkapan seperti kartu berobat, kartu Jamkesda atau BPJS beserta semua surat rujukan (RSUD dan Puskesmas), hasil pemeriksaan (lab, rontgen, surat konsultasi jika ada), dan berkas lainnya yang dibutuhkan. Siapkan dan periksa kembali dengan teliti. Nggak mau kan, karena kekurangan salah satu berkas yang harus dibawa lalu kita harus kembali keesokan harinya? Secara loket pendaftaran tutupnya pukul 13.00.

4. Memakai Pakaian yang Nyaman

Bukan rahasia umum kalau urusan di RSCM itu jarang yang sebentar. Minimal kita akan berada di rumah sakit dari pagi pukul 06.00 sampai tengah hari. Itu kalau yang dituju cuma satu tempat. Ambil hasil atau cuma tes darah ke lab saja.

Paling sering kalau aku mengantar berobat ke RSUPN nama baru untuk RSCM dari tahun 1994 ini. Aku akan mengunjungi beberapa tempat, seperti sebelum kemoterapi. Setelah konsultasi dokter, lanjut ke Case Manager dan Instalasi Farmasi. You know what Sabahat Desi's Corner, letak kedua tempat itu seperti timur dan barat. Udah gitu pakai antri pula. Kalau udah begini, aku bisa berada di rumah sakit sampai pukul empat atau setengah limaan gitu.

Dept. Radioterapi RSUPN Cipto

Oleh karena itulah, kalau bisa kenakanlah pakaian yang nyaman, yang akan membuat gerak dan langkah kita enteng atau ringan. Bayangkan kalau pakaian yang kita kenakan lalu tidak menyerap keringat dengan baik. Bisa-bisa salah satu anggota tubuh kita akan mengalami basket, burket, dan ujung-ujungnya nggak pede ketika berada di antrian ruang tunggu atau waktu bertemu dokter. Kitanya juga pasti merasa risih dan nggak enak, kan?

5. Pakailah Flat Shoes atau Sepatu Kets


Dikarenakan luasnya bangunan rumah sakit dan jarak yang ditempuh dalam satu hari bisa dari pagi hingga sore. Maka alangkah lebih baiknya memakai alas kaki yang tidak menyiksa diri.

Flat shoes dengan bahan kain atau karet atau bisa juga sepatu lainnya yang menurut Sahabat Desi's Corner enak dibuat jalan kaki dalam waktu lama. Alas kaki yang enak dipakai akan membuat langkah kita nyaman ketika harus bergerak cepat karena diburu waktu.

6. Bawalah Bekal Makanan dan Tumbler Minum


Waktu awal ke rumah sakit negeri nasional ini. Aku belum punya gambaran bakal seperti apa yang akan dihadapi ketika mengantar Papap berobat. Entah itu seluk beluknya atau waktu yang diperlukan ketika harus berada di sana.

Cukup sekali perutku tidak diisi oleh makanan ketika menunggu pemeriksaan dokter sampai lewat tengah hari. Kontrol berikutnya, aku menyiapkan bekal untuk sarapan, makan siang, camilan, atau teh manis dalam gelas termos. Adikku malah bawa es kopi. Ya, kayak model piknik gitu jadinya wkwk.

Tukang jualan keliling sebetulnya ada, kantin juga ada. Tapi jaraknya bo', lebih dari dua puluh menit bolak-balik hanya untuk sekadar beli makan siang dari poli yang letaknya di lantai tiga. Jadi baiknya bawa bekal "piknik" aja ya, Sahabat Desi's Corner.

Kalau soal minum, di lobi depan atau bagian admisi tempat pendaftaran ada dispenser. Jadi kita bisa isi ulang tumbler yang kita bawa. Di beberapa poli juga tersedia dispenser. Soal air minum nggak usah khawatir karena di beberapa titik memang disediakan. Jadi nggak perlu jalan jauh untuk membeli kalau persediaan habis

Baca Juga: Oseng Tempe Kacang Panjang Pedas Manis Nggak Pakai Lama

7. Membawa Perlengkapan Salat dan Perlengkapan Pencegahan Virus Covid-19


Perlengkapan sebelum bepergian

Pandemi belum berakhir. Malah sekarang jumlah penderita terinfeksi Covid-19 lagi naik-naiknya. Dan terlebih lagi, kita mengunjungi rumah sakit. Disarankan banget untuk membawa sajadah dan mukena sendiri.

Jangan lupa untuk membawa juga hand sanitizer, masker cadangan, tisu kering, dan tisu basah. Meski hand sanitizer disediakan di beberapa titik bagian rumah sakit. Tapi interaksi sentuhan menggunakan tangan terbilang sering.

Entah ketika menyerahkan berkas, memegang uang ketika fotocopy, memegang gagang pintu, memencet tombol lift, dan masih banyak lagi interaksi yang menggunakan tangan.

Dikarenakan sering pegang sana-pegang sini itulah dan untuk mencegah kita lupa menyentuh area wajah atau memegang gawai. Maka setelah kita melakukan aktivitas menggunakan tangan, wajib membersihkannya segera dengan hand sanitizer.


Bagaimana Sahabat Desi's Corner? Semoga 7 tips sebelum pergi ke RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo diatas dapat menjadi informasi atau pengetahuan bagi teman atau keluarga yang membutuhkan.

Berada di rumah sakit rujukan nasional memang kudu cerewet dan banyak tanya. Pepatah malu bertanya sesat dijalan, ternyata berlaku banget di sini. Soalnya nggak bisa pakai google map atau waze buat mencari jalan dari satu poli ke poli lainnya. Aku aja waktu awal dulu ke RSCM suka kesasar wkwk.

Baiklah sampai disini dulu ya cerita pengalamanku yang dijadikan tips sebelum pergi ke RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Lain kali aku bakal berbagi pengalaman tentang alur pelayanan radioterapi bagi pasien baru menggunakan Jamkesda.

Sampai jumpa dan salam sehat untuk Sahabat Desi's Corner dimanapun berada.












19 comments:

  1. Bener nih kadang suka lupa bawa tumbler minum plus makanannya, padahal kadang jika pasien banyak, ngantrinya suka luar biasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makanan sama tumbler senjata utama buat bepergian, apalagi ke rumah sakit yang sana-sini serba antri.

      Delete
  2. Semoga sehat selalu, Bu, sehingga tidak perlu susah payah di RSCM. Tapi kalau memang sudah jalannya ya, berarti harus modal sabar yang banyak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiiin. Terima kasih doanya Mbak Nia. InsAllah diberi kesabaran selalu dalam ikthtiar berobat ini.

      Delete
  3. Wah bun desss bener banget tipsnya. Jadi perlu banget persiapan untuk ke RSCM. Biar gak gupuh hihi. Aku pernah nunggu lama pengobatan teman dan gak bawa makan atau minuman laper banget. hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eeh, Mbak Ovie juga pernah ngerasain kelaparan sama haus waktu di RSCM. Awal² ke sana waktu gak tau, lumayan sengsara heuheu

      Delete
  4. Tipsnya perlu aku catet ini. Biarpun nggak ke RSCM, ke rumah sakit lain pun harus inget tips ini. Semoga selalu diberi kesehatan, jadi nggak perlu ke rumah sakit lagi. Semangat!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiiin. Semoga kita sehat selalu ya Mbak Dini. Bawa tumbler sama makanannya pas kalau lagi piknik senang-senang aja.

      Delete
  5. Nggak kebayang lamanya di rsupn kak, kalau periksa di rsud aja lama banget sampai lelah nunggunya :")

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Kak Zakia, yang namanya berobat ke rumah sakit milik pemerintah hampir semuanya pake lama dan lelah nunggu :")

      Delete
  6. Betul sekali tipsnya kak. pengalaman ke rumah sakit sekitar daerahku juga gini, yang datang jam 8 pagi aja antriannya udah seratusan belum lagi antri ngambil obat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, persis kayak di Cipto. Pendaftaran belum buka. Antrian buat ambil nomer aja udah panjang. Apalagi di Cipto yang berobat dalam sehari bisa ribuan.

      Delete
  7. Punya pengalaman tiap bulan nganterin adik rawat jalan di poli jantung anak waktu adik masih ada di RSUP Kariadi aja capeknya kaya gitu, apalagi sekelas RSCM. Tapi adikku waktu itu kok ya seneng2 aja, berasa piknik dianya, wkwk.

    Semoga papap lekas sehat ya mbak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiiin. Terima kasih doanya Mbak Marita. He eh, emang kayak piknik, soalnya bawa bekel, banyak orang yang ngelakuin hal yang sama. Jadi kayak punya temen sepenanggungan meski nggak kenal.

      Delete
  8. Rumah sakit jadi tempat yang bikin aku malas berurusan nomor 2 setelah kantor layanan administrasi. Bingung aku kalau ke rumah sakit. Ga tau harus kemana duluan. Belum lagi letak tempat yang saling berjauhan. Emang harus rajin nanya biar ga nyasar mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, bener. Apalagi rumah sakit pemerintahan, pusat pula. Prosedur dari poli yang satu ke poli yang lainnya suka ada beda, meski sedikit. Tapi yang sedikit itu yang bikin kita pusing. Soalnya pas ketauan ada yang kurang berkasnya. Kita kudu balik lagi ke poli asal. Dan itu letaknya jauhan.

      Delete
  9. Bener banget, berurusan dengan rumah sakit pemerintah kudu sabar. Pernah ngalamin kayak gini waktu Ibu sakit di RS DR. Soetomo SBY. Giliran pindah ke RS swasta... Beda banget.

    ReplyDelete
  10. Tulisan ini menerbangkan kembali ingatan 17 tahun silam saat merawat mama yang berbulan2 berobat di sini.

    Semua yang bunda Desi tulis, plek banget dan beneeeer
    Ah jadi pengen nangis mengingat masa itu.

    Mudah2an bunda desi lekas sembuh dan tidak harus ke sini lagi. Aamminn

    ReplyDelete
  11. Kok bis bener sekali deh ini tulisannya mbaak... Kok jadi ikutan melow, inget saat ibuk opname.. huhhuuh

    ReplyDelete