Saturday, May 8, 2021

Mau Usaha Dari Rumah? Simak Cerita Usaha Masakan Rumahan Dapoerasatoe


Dapoerasatoe

Bingung mau usaha dari rumah? Simak cerita usaha masakan rumahan Dapoerasatoe ini. Semoga dengan cerita usaha yang bakal dituturin ini. Sahabat Desi's Corner mendapat pencerahan ide untuk memulai usaha.

Dapoerasatoe apaan, sih?

Dapoerasatoe itu solusi makan dengan rasa rumahan buat ibu yang nggak sempet masak, kurang bisa masak, yang mau nyontek masakan, malas masak (tunjuk hidung sendiri), atau mungkin butuh pelarian dari rutinitas masak keseharian alias butuh istirahat dari dapur sesekali.

Dapoerasatoe menyediakan masakan rumahan yang sehat dengan mengutamakan kualitas. Bahan baku masakan yang digunakan adalah sayuran dan lauk pilihan. Agar kita para ibu tetap merasa aman ketika menghidangkan makanan untuk keluarga. Karena masakan yang sehat tanpa pengawet dan pewarna adalah salah satu syarat utama dari sekian banyak syarat, agar tubuh tetap sehat.

Mari kita mengenal lebih dekat masakan rumahan Dapoerasatoe, yuk! Mulai dari pilihan nama brandnya, menu yang dimasak, menu andalannya, bagaimana cara memasarkannya, bahan masakannya beli dimana, atau informasi lainnya.

Sebetulnya bahan tulisan dari temanku ini didapat hampir dua mingguan. Tapi ya gitu. Orangnya kan super duper sibuk. Tanya jawabnya aja sampai makan waktu mingguan. Pas bahan ceritanya komplit. Eeh, yang nulisnya angot-angotan. Rebahan vs semangat yang menang ya, rebahan.

Kembali lagi ke topik utama, biar nggak ngalor-ngidul ceritanya.

Mau tahu kenapa namanya Dapoerasatoe? Pemiliknya yang bernama Windiastuti bilang kalau Dapoerasatoe itu nama singkatan dari nomor rumah. Blok A No.1. Sedangkan arti Dapur, ya karena kegiatannya memang memasak. Agar terbaca unik dan beda dari yang lain. Ejaan yang dipakai bukan PUEBI tapi ejaan lama yang belum disempurnakan.

Sedangkan merek dalam bentuk stiker dari masakan rumahan ini. Mempunyai arti yang mudah dimengerti sebagai pengenal produk. Coba aja dilihat stiker di bawah ini. Apa arti dari gambar tudung saji yang mengepulkan asap menurut Sahabat Desi's Corner?

Logo Dapoerasatoe

Sedangkan warna hijau sebagai dasar warna stiker tersebut, jawaban dari anak perempuan satu-satunya dalam keluarganya itu diawali dengan tertawa, "karena hijau warna favoritku. Nabi Muhammad kan, warna kesukaannya juga hijau. Berharap usaha yang aku jalanin ini membawa berkah selalu, baik untukku dan juga pelangganku."

Lah, samaan dong, Bu. Warna favoritku juga hijau selain oranye. Tos lah kita, wkwk.

Baca Juga: Tetap Produktif Meski Diam Di Rumah

Pandemi, Hobi, Peluang, dan Inovasi

Nggak menyangkal lah ya, kalau pandemi membuat banyak orang harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Mulai dari belajar daring, bekerja dari rumah, belanja dari rumah alias pesen sayur dan lauk sama Babang Sayur lewat WA, sampai arisan yang kocoknya pakai laptop kayak di komplek rumahku. Padahal arisan kan diadakan buat kumpul-kumpul, yak?

Bahkan di masa pandemi gini, banyak orang yang hobinya bermunculan. Sangking kelamaan diam di rumah dan untuk mengusir stres. Dari tahun lalu sampai hari ini, kegiatan menanam masih ngetrend. Sampai-sampai tanaman yang bernama Janda Bolong naik daun. Harganya bisa sampai kebeli mobil.

Buat aku mah, tanaman Janda Bolong bikin stres bukan mengusir stres. Mending tanam cabai dah, aku mah. Ada yang samakah hobinya denganku?

Hobi yang sedang naik daun selain tanaman adalah memasak. Di masa pandemi, banyak ibu mencari aman untuk asupan makanan keluarganya. Selain hemat juga pastinya sehat. Lagipula nggak gampang mencari dan membeli masakan yang sehat, tanpa pengawet, bahan berkualitas dan fresh di saat sekarang ini.

Momen seperti inilah yang dilihat dari Ibu dua anak yang salah satunya adalah balita. Terlebih balita yang berusia hampir empat tahun itu hobi banget sama jajan. Kalau bukan masa pandemi sih, cingcay aja jajan. Lah, kalau lagi musim corona begini? Nggak ada jaminan kita keluar rumah bakal aman dari virus. Terlebih anak-anak yang senang banget dengan apa yang dilihat terus pengennya dipegang-pegang.

Agar anak-anak betah di rumah dan nggak jajan. Akhirnya, rutinitas masak yang juga hobi dari perempuan asal Banjarnegara ini. Membuat bakso tahu, camilan kesukaan anak-anak.

Sebagai emak-emak yang terbiasa berjualan. Eh, iya, Ibu yang juga teman pengajianku ini. Sebelum pandemi adalah pemilik brand Karalla Kids. Produk fashion khusus untuk anak-anak dan remaja. Jadi, wajarlah ya, kalau melihat sesuatu yang sekiranya bisa menjadi sumber penghasilan. Di atas kepalanya langsung ada lampu bohlam bersinar terang "cling".

Alkisah itu bakso tahu yang dibuat untuk camilan anak-anak, ditawari ke Ibu-Ibu komplek rumah lewat wa grup. Gayung bersambut, baik ibu-ibu rumah tangga tulen maupun ibu-ibu ranah publik yang bekerja dari rumah, suka banget dengan penawaran Ibu anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Nggak tanggung-tanggung, dalam satu hari bisa terjual 300 - 400 buah tahu bakso, bo'. Wow aja atau wow banget, tuh? Niat iseng-iseng cuma buat konsumsi keluarga aja. Malah bisa jadi buat konsumsi keluarga komplek. Keren banget ini, mah.

Salah satu kunci berusaha adalah jeli melihat peluang. Begitu bakso tahu mendapat respon baik dari ibu-ibu komplek. Ibu penyuka yoga ini langsung tancap gas dan tidak menyia-nyiakan pintu yang sudah terbuka. Mulailah BunWin, panggilan akrabku padanya memberanikan diri menawarkan masakan siap santap dengan sistem PO (Pre Order) setiap hari. Seperti ayam bakar kalasan, ayam woku dan teman-teman masakan lainnya.

Menu Dapoersatu

Momen yang pas banget, kan? Pas kita dianjurkan membatasi gerak keluar rumah oleh pemerintah. Pas juga dengan tawaran makanan siap santap diantar ke rumah. Lebih cepat dari ojek online malah 😂.

Pandemi memang membawa berkah bagi orang-orang yang kreatif dan penuh inovasi. Dengan berkegiatan di dalam rumah pun. Rezeki akan selalu ada bagi yang berusaha (tepuk pipi sendiri biar sadar 😁).

Nggak terasa udah satu tahun aja. Dapoerasatoe memenuhi panggilan meja makan pelanggannya. Semakin hari, menunya pun semakin bertambah. Sistem PO nya memang TOP B.G.T dah Ibu satu ini.

Baca Juga: Ini 5 Sebab Kalau Nekat Mencoba Yo'Qta

Masakan Rumahan Dapoerasatoe

Aku paling suka kalau cari masakan itu yang rasa dan jenis masakannya seperti rumahan. Seperti tumisan, sayur sup, ayam goreng atau bakar. Mungkin sama lah ya, seperti ibu-ibu yang lain.

Nah, masakan rumahan Dapoersatoe menunya kayak sehari-hari yang ibu-ibu suka masak. Oseng-oseng, sup kimlo, krecek, sayur lodeh. Kalau lauk dari ayam sih, macam-macam. Mau ayam panggang, woku, rica-rica, kalasan, bahkan rendang ayam juga ada. Atau mau lauk ikan? Ada juga, seperti ikan tongkol dan kembung balado, pesmol ikan nila, ikan dan cumi cabe ijo sampai telur ceplok kecap.

Menunya banyak banget, deh. Kalau ditulis satu-satu, ntar ulasan masakan rumahan Dapoerasatoe ini, jadi daftar menu lagi. Tapi, kata Ibu penyuka jalan kaki ini. Ayam bakar kalasan menjadi top request di antara menu harian lainnya. Sedangkan sup kimlo dan sup kembang tahu top requestnya buat anak-anak.

Aneka camilan buat anak-anak dan ibunya biar semangat belajar dan mengajar juga ada. Selain tahu bakso, risoles, asinan, lontong isi atau mau soto mie bogor. Soto mie buatku mah, masuknya camilan 😋.

Sedangkan di bulan Ramadan ini. Hadir menu baru untuk menambah keceriaan berbuka puasa. Yaitu kolak ubi, pisang, campur kolang-kaling. Bahan-bahan yang digunakan tentunya organik dan bukan santan sebagai kuah kolaknya. Jadi kalau makan, nggak merasa berdosa sama tubuh 😊.

Atau barangkali mau coba es dogernya? Pas banget buat buka puasa yang siang harinya panas banget. Tapi tetap ingat ya, Sahabat Desi's Corner. Buka puasanya tetap minum air putih dulu. Jeda. Baru deh, serbu es dogernya. Untung tulis tentang es ini, malam-malam. Jadi nggak dosa ngebayangin segarnya es doger ini.

Ramadan Dapoersatoe

Soal kehigienisan, Insha Allah aman. Teman sepengajianku ini masak sendiri di rumah dibantu oleh beberapa asisten. Terlebih pasokan bahan-bahan yang digunakan juga dikirim dari supplier tetap. Jadi, kualitas hasil masakan akhir pun tetap konsisten.

Baca Juga: Buka Usaha Di Tengah Pandemi? Begini Kiatnya Agar Kamu Berhasil

Media Berjualan

Seperti pada umumnya zaman serba medsos sekarang ini. Maka Dapoerasatoe pun mempromosikan menu hariannya melalui instagram. Berbagai foto aneka masakan terpampang menggugah selera di sana.

Mau langganan? Bisa. Jadi kayak catering gitu. Waktu aku main ke rumahnya. BunWin ini bilang, ada orang tua yang sudah berlangganan catering hampir sama dengan usia Dapoerasatoe ini.

Ceritanya, anak dari orang tua ini yang memesan lalu dikirim ke rumah orang tuanya. Maklum anak orang tua ini bekerja dan tidak cukup waktu untuk masak. Terlebih usia orang tuanya sudah lanjut dan banyak makanan yang dipantang.

Untuk menjangkau pemasaran dan lebih dikenal oleh masyarakat luas. Masakan rumahan Dapoerasatoe juga dapat dipesan melalui gofood dan grabfood.

Atau Sahabat Desi's Corner dapat menyimpan nomor gawai berikut +62 813-8507-0386. Setelah nomor tersimpan, maka menu harian Dapoersatoe akan terlihat melalui status whatsapp Ibu berkacamata ini.

Kayaknya menulis ulasan atau review usaha di blog kayak gini juga termasuk ke dalam media berjualan. Iya, kan? Wkwk.

Baca Juga: Usaha Batik Tak Lekang Oleh Waktu.

Tips Usaha Ala Dapoerasatoe


Tips Usaha Dapoerasatoe

1. Mulailah dari Hobi

Usaha bukan tentang soal untung saja. Akan ada banyak sekali liku-liku yg dihadapi.
Setuju banget dengan kalimat ini. Sesuatu yang dijalani karena hobi lalu menjadi passion. Maka tantangan dan hambatan akan bisa dilalui. Ibarat buta karena cinta. Hal sesulit apapun pasti dihadapi. Gunung kan kudaki, laut pun kan kusebrangi.

2. Menjaga Hubungan Baik dengan Supplier

Supplier penting banget buat usaha jenis apapun yang kita jalani. Bayangin aja kalau kita nggak care sama mereka. Bisa-bisa apa yang kita butuhkan dibikin susah oleh mereka.

Terlebih bahan-bahan masakan yang digunakan oleh Dapoerasatoe adalah bahan organik. Terkadang susah juga lho, mencari bahan-bahan tersebut. Tapi kalau hubungan kita dengan supplier berjalan baik. Maka mereka akan bantu untuk mencarikan bahan masakan yang akan digunakan.

Hubungan baik seperti apa? Pastinya Sahabat Desi's Corner lebih tahu lah, ya. Mungkin pepatah pembeli adalah raja, sepertinya jangan terlalu diterapkan dalam hubungan antara supplier dan pembeli. Karena kedua belah pihak, penjual dan pembeli sama-sama saling membutuhkan.

3. Jujur dengan Pembeli

Tahu dong, kalau kita baru saja menghadapi harga cabai yang nggak masuk diakal tapi sungguh terjadi. Harga cabai khususnya rawit setan sampai menyamai harga daging sapi bo'.

Nggak main-main kenaikan harga cabai ini, sampai membuat warteg tutup tidak berjualan. Sebab warteg tutup dikarenakan hampir semua masakannya menggunakan cabai rawit setan ini. Dan pihak warteg tidak dapat menaikkan harga jual karena pertimbangan pembeli banyaknya dari kalangan bawah. Itu yang kudapat dari berita di tv.

Begitu juga dengan Dapoerasatoe yang ikut merasakan dampak dari kenaikan harga bahan pokok ini. Demi mempertahankan kualitas, masakan rumahan Dapoerasatoe tidak mengurangi takaran bumbu masakan yang menggunakan cabai. Akhirnya pun berdampak pada kenaikan harga jual.

BunWin sebagai pemilik Dapoerasatoe memberikan penjelasan kepada pembeli tentang kenaikan harga jual ini. Menurutnya, pembeli pun menerima dan mengerti akan hal tersebut.

4. Bagilah Waktu Antara Keluarga dan Usaha

Usaha yang dimulai pada masa pandemi pastinya memiliki tantangan tersendiri. Seperti anak-anak yang sekolah daring dan menuntut pendampingan dari orang tua. Sedangkan Ibu yang ramah ini harus memulai aktivitas memasak di jam yang sama dengan anak sekolah.

"Saya pastikan Kakak masuk sekolah dulu (login). Lalu saya tinggal dan pergi ke dapur. Awalnya memang repot, harus kontrol anak-anak dan dapur. Tapi setelah ketemu ritmenya, lama kelamaan mereka terbiasa dengan aktivitas pagi ibunya. Malahan Kakak sudah mulai bisa membantu pekerjaan saya. Seperti, mengantar pesanan ke sekitaran komplek rumah."

Hitung-hitung melatih anak tentang entrepreneur juga mengenal tetangga sekitar rumah ya, BunWin 😊.

Begitu deh, cerita tentang tetanggaku yang produktif banget di masa pandemi. Ternyata memulai sebuah usaha itu gampang. Tinggal cari yang sesuai hobi aja (gampang beud dah, ah, guweh ngomongnya). Padahal aku sendiri juga masih mencari jenis usaha yang mau dijalanin.

Masakan rumahan Dapoerasatoe contohnya. Berasal dari masakan keseharian. Terus dijual, deh. Enak banget, kan? Hasil dari masakan bisa buat masak kebutuhan keluarga juga. Malah dapat untung lagi.

Baiklah kalau begitu. Sepertinya aku harus menepi dan menyendiri. Merenungi sekian banyak hobi yang aku bisa. Lalu menyortirnya, kira-kira mana yang bisa aku jadiin usaha (gaya dulu, hasil belakangan wkwkw). Kali aja bisa berhasil seperti tetanggaku ini, Dapoerasatoe.

Semoga Sahabat Desi's Corner tercerahkan dengan cerita ini, ya. Kalau mau mengenal lebih jauh masakan rumahan Dapoerasatoe ini. Bisa dilihat di IG @dapoerasatoe.














12 comments:

  1. hwah mantap nih sudah ada di grabfood dan gofood yah. Auto kepoin nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi Bekasi ke Sukabumi kejauhan, PaK Yo. Hmm, buat temen Pak Yo yang di Bekasi, deh. 😊

      Delete
  2. Waaah, suka salut sama ibu-ibu keren gini. Bisa mengubah hobi jadi penghasilan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, bener. Aku mah cuma bisa melongo doang. Nggak segede niat pingin usaha. Tapi tindakan masih maju mundur.

      Delete
  3. Jadi ngiler aku mbak, mana bacanya pagi2 pulak, puasa terakhir, hehe. Kita samaan deh kayaknya, soto bogor masuknya cemilan wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heuheu, tos lah kita. Camilannya kelas berat. Semangkok soto.

      Delete
  4. Wesss mantaapp nii, bisa untuk catering jugaa..
    Solusi buat emak² yg super sibuk bangett inii, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Buat ibu pekerja ato yang super sibuk. Mending beli aja, deh. Tapi tetep kualitas jadi pilihan utama.

      Delete
  5. Mamaku harus baca artikel ini nih, ka. Makasi infonya ya hehe. Membantu ibu2 dapur kek mamaku wk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, apalagi Mama. Urusan dapur pastinya udah khatam alias enak. Cuz lah langsung sekalian dijual.

      Delete
  6. Coba deket, pasti aku order wkwk. Seneng deh di masa pandemi banyak emak2 yang memaksimalkan skill memasaknya jadi ladang penghasilan. Kalau aku bagian beli2 aja hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Coach Marita mah jauh banget tinggalnya. Semoga aku juga ketularan memaksimalkan skill yang ada #mikirinskill

      Delete