Sunday, November 15, 2020

Begini Rasanya Memasang TLD di Blog Bagi Pemula

Mempunyai blog adalah keinginanku sejak tahun 2016. Tapi memasang TLD di blog sehingga menjadi nama sendiri baru terwujud bulan Agustus tahun ini. 


Keinginan di hati memang harus diwujudkan. Kalau maju-mundur terus, bagaimana diri bisa upgrade.


Masa mimpi jadi blogger cuma diangan-angan? Akhirnya, aku memberanikan diri melangkah untuk meningkatkan kualitas diri.


Apa, sih, TLD? 


TLD adalah singkatan dari Top Level Domain.  Dan dari hasil pencarian sana-sini. Aku pun mendapatkan pengertian TLD yang mudah dipahami. 


TLD itu diibaratkan alamat rumah. Alamat rumah, kan, fungsinya agar seseorang yang akan berkunjung ke rumah dapat mencarinya dengan mudah.


Begitu juga bila alamat websiteku yang sudah menggunakan nama sendiri. Maka google akan mendeteksi di mesin pencariannya untuk mengarahkan mereka berkunjung ke websiteku.


Itulah sebabnya nama domain tidak ada yang sama. Kan, alamat setiap rumah juga beda-beda. 


Apa, sih, Manfaat TLD? 


Alamat blog dengan menggunakan nama sendiri jelas bermanfaat banget buatku yang belum lama menggeluti dunia blog ini. 


Dengan memakai dot com setelah nama blogku, pastinya:


Brandingku jadi naik kelas. Terdengarnya lebih profesional gitu. Iya, nggak, sih? 


• Dikarenakan terdengarnya sudah profesional. Maka peluang mendapat job menulis lebih besar. Aamiiin. 


Secara sekarang klien lebih banyak mencari blogger dengan domain yang sudah TLD, bukan sub domain. 


• Nama blog terbaca lebih singkat atau pendek tanpa embel-embel nama sub domain blogspot. 


Mentor blogku yang sabar, rendah hati, dan nggak perhitungan memberi ilmu ini berpesan, kalau mau buat nama blog itu yang unik, mudah diingat, tapi jangan panjang-panjang juga. Diusahakan jangan lebih dari 17 karakter.


Coach Marita sebagai mentor blog, yang memberi kelas gratis bagi blogger pemula, selama tiga bulan ini juga mengatakan, kalau nama domain itu jangan menggunakan angka dan tanda sambung (hyphen).


Nama domain yang mengandung unsur angka dan tanda sambung akan membuat nama domain jadi rumit. Pastinya susah dilacak juga di mesin pencarian google. 


Bagaimana Caranya Memasang TLD di Blog? 


Bukan tanpa sebab aku memasang domain di blog. Kelas Blogger Squad ODOP yang aku ikuti adalah cikal bakal akhirnya aku memasang domain. 


Setelah menentukan niche di awal pembuatan blog. Lalu tugas diberikan secara rutin satu minggu sekali. 


Aku melihat list setoran tugas dari para anggota, yang nama blognya sudah menggunakan nama sendiri dengan domain berbayar. 


Asli aku ngiri, dong. Membayangkan kalau aku juga mempunyai nama sendiri untuk blog. 


Alhamdulillah, salah satu anggota blogger ODOP ada yang memberi info kalau sedang ada promo. 


Cuzlah, aku daftar dan melakukan transaksi. Nggak lama kemudian nama domain yang aku ajukan keluar, deh. Wuidih, terharu namaku jadi nama blog juga. 


Setelah mendapat nama domain. Tugasku belum selesai. Aku harus mengganti nama sub domain blogspot ke nama domain yang baru saja kudapat. 


Ternyata memasang TLD itu nggak bisa disebut mudah tapi nggak bisa disebut susah juga. 


Entah berapa tutorial yang kubuka sampai tab-tab di layar gawaiku berjumlah belasan. 

Memakan cukup lama tapi nggak sampai berhari-hari. Akhirnya aku berhasil menyematkan nama domainku di blog. 


Kalau sahabat Desi's corner membeli domain di rumahweb. Ikuti, deh, cara memasang TLD dari Coach Blogku, Mbak Marita. 


Asli, pasti sahabat Desi's corner akan mendapatkan petunjuk ke jalan yang benar dan lurus.


Ikuti dengan sepenuh hati dan fokus dengan langkah-langkah yang dijabarkan secara gamblang, jelas, juga mudah dipahami.


Insha Allah, pasti domain sahabat Desi's corner akan terpasang manis setelah nama sahabat semua. 


desinoviany.com


Memasang TLD di Blog Bagi Pemula

Nama domainku sebelum desinoviany.com bernama inirumahtangga.blogspot.com.

Gimana? Jadi terlihat lebih jadi ringkas dan enak diucapkan? Ya, nggak, sih? 


Ada rasa bangga, senang, bahagia, yang nggak pernah hilang setiap kali melihat nama domainku itu.  Sepertinya aku, tuh, sudah layak berdiri sejajar dengan blogger-blogger senior atau profesional. 


Mungkin aku bisa dibilang memberikan sumbangsih persentasi jumlah blogger yang menurut info panitia Blogger Camp 2015 dan senior blogger Matahari Timoer bahwa blogger di Indonesia hanya 3,5 persen dari 88,1 juta pengguna internet di Tanah, (Antaranews.com)


Tinggal geber konsisten menulis dengan isi tulisan yang berbobot aja, nih.


Sekali lagi seperti pesan mentor blogku, Coach Marita, kalau content is the king. Kesimpulan yang kutangkap adalah, bahwa kita harus mengisi blog dengan tulisan yang berkualitas.


Tulisan yang berkualitas membuat google senang untuk merekomendasikan tulisan kita pada para pencari. 


Kalau para pencari tersebut merasakan manfaat dari tulisan kita itu. Hal yang memungkinkan bahwa mereka para pembaca, akan kembali mengunjungi blog kita.


Kalau kata istilah dunia blog, mah, pageview blog nya jadi naik.

Youtuber boleh berkembang pesat. Bahkan tidak sedikit blogger pun beralih menjadi youtuber. 


Tapi aku yakin, blogger pun akan tetap ada selama penulis masih tetap rajin up date tulisan. 


Baca Juga:  Selamat Hari Blogger Nasional


Berharap, semakin banyak sahabat Desi's corner yang tertarik dengan menulis di blog. Dan berharap sahabat semua dapat memasang TLD di blog masing-masing. Agar dunia kepenulisan semakin maju dan berkembang. 


Salam ngeblog

8 comments:

  1. Siap, semoga bisa terus konsisten berkarya lewat kata ya mbak. semangaat

    ReplyDelete
  2. Pengalamanku memasang TLD penuh ketar-ketir. Meskipun begitu, seru dan memorable. Yuk sama-sama semangat ngeblog!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Browsing sana-sini waktu pasang tld. Keder sama pusing sendiri pas pasangnya.

      Delete
  3. Alhamdulillah ya mba akhirnya keinginan blog menjadi TLD pun terwujud. Semoga kita semakin semangat ngeblognya :)

    ReplyDelete
  4. Wah, semoga selalu semangat berkarya ya mbak partner 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, iya, nih, partner heuheu. Semangat buat kita :)

      Delete