Sunday, May 10, 2020

Suami-Suami Tetangga #part1



Sudah hampir dua bulan ceritanya perumahanku lockdown. Semua tukang jajanan yang biasa masuk ke komplek nggak dibolehin masuk lagi. Jadi sepi dong perut kitah heuheu.

Ternyata kesepian dan ke-vakuman tukang jajanan selama lockdown, memunculkan sifat dasar emak-emak di komplek. Keahlian memasak dan membuat aneka camilan dikeluarkan. Dan, dipasarkan kepada warga komplek yang "haus" jajanan, juga untuk mengusir kebosanan selama stay at home.

Tekwan

Pindang patin

Pie susu

Nah, itu salah tiga di antara sekian banyak jajanan. Bahkan ada lho satu emak yang bikin beragam makanan. Kayak gini ini dia promosinya:

Assalamualaikum wrb..ready hr ini 

Risol sayur isi kentang wortel isi 5psc harga 17.000
Risol mayo(daging asap,mayo,telur) isi 5psc harga 20.000
Pastel isi kentang wortel telur isi 5psc harga 20.000
Sosis solo isi daging ayam isi 5 biji harga 20.000
Donat menul gula 3000/psc 
Donat menul ceres 4000/psc 
Donat bombolini 5rb  terdapat 3 varian rasa bery,coklat,strawberry
Roti goreng ayam 5rb 

Po lauk matang 

Ayam bakar kalasan 20.000/ potong
Ayam woku 40.000/ porsi 
Ayam rica2 40.000 / porsi  
Chicken karage 40.000 / porsi 
Semur filet ayam 40.000 / porsi 
Daging teriyaki 80.000 / porsi 
Sayur lodeh 25.000/ porsi 
Lodeh tidak pke santen (fiber) 

Ukuran 1 porsi untuk 3-4 orang makan.
Yang mau monggo kabarin sebelum jam 11 ya, Bunda. Ready insyallah habis ashar.

Nah, pengumuman penawaran diatas diposting di grup wa komplek. Tiap hari rame yang nawarin dagangan. Buat yang duitnya masih kenceng sih, nggak masalah. Atau bagi mereka yang mempunyai kelapangan rezeki, pastinya bakal membeli dagangan mereka. Kita tidak tahu situasi kehidupan dan keuangan mereka. Bisa aja kan di antara emak-emak yang berjualan itu memang membutuhkan uang. Bukan hanya sekadar untuk mengusir kejenuhan selama Di Rumah Aja. 

Nggak dapat dipungkirilah ya, kalau kita semua butuh pemasukan pendapatan selain sebagai karyawan. Di masa pandemi Covid-19 ini, banyak dari warga komplek diminta bekerja dari rumah atau tidak bekerja sama sekali. Upah pun banyak yang dipotong atau tidak mendapatkan upah sama sekali. Sedangkan cicilan rumah, kendaraan, SPP sekolah anak, jalan terus. 

Eits, ternyata bapak-bapak yang work from home juga latah melihat para istri-istri mereka berkutat di dapur.

Latah mau ngapain nih para bapak? 

Ceritanya bersambung aja yak heuheu


#ODOP





6 comments:

  1. akuuu mauuu sama penganannya..sama mba, selama pandemi aq jadi rajin di dapur, bebikinan kue bwt si krucil, ya meskipun byk gagalnya drpd berhasilnya sih ahhaaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mamak² emang jadi kreatif semenjak pandemi. Uji coba resep tiada jenuh. Abis klo jajan, tekor bandar heuheu

      Delete
  2. Baca ginian di siang hari... Uwuuu jadi ngebayangin buat berbuka nanti 😅

    ReplyDelete
  3. Unik ya perumahannya ada grup WA segala. Lanjuut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyah, kan. Biar pak RT nya gampang kasih pengumuman dan laporan keuangan kas erte. Gitu Mbak. Tapi, grup ibu² sama bapak² dipisah. Soalnya klo ibu² kan rumpie heuheu

      Delete